
Ternyata, memuncaknya kerumitan dari sebuah masalah yang menimpa seseorang acapkali disebabkan oleh ketidakmampuan berpikir positif. Orang yang tidak mampu berpikir positif biasanya cenderung memandang segala sesuatu dengan penuh prasangka dan mereka-reka segala apa yang belum terjadi. Sayangnya, rekaan-rekaannya itu tidak pernah berupa hal yang menyenangkan. Sebaliknya, yang terbayang hanyalah hal-hal sulit dan menyusahkan.
Alhasil, hati dan pikirannya tidak pernah merasakan kelapangan. Belum apa-apa sudah resah, gundah, gelisah, muda curiga, dan tegang. Padahal, peristiwanya saja belum terjadi dan segala yang dikarang – karang oleh pikirannya itu belum tentu terjadi. Pendek kata hidup ini pun jadi jauh dari keindahan. Hidup yang pada hakikatnya penuh keindahan ini menjadi tidak lagi indah disebabkan salah memasang hati dan pikiran.
Memang, pada hakikatnya kebahagiaan yang kita cari-carai itu sangat bergantung pada sikap kita sendiri. Oleh karena itu, ketika sebuah masalah menerpa maka carilah penyebabnya di dalam diri kita lebih dulu. Melihatlah ke dalam diri kita sendiri, maka di situ kita bisa mengurainya sehingga solusi atas masalah yang kita hadapi dapat terlihat.
Disamping itu juga kita memerlukan inspirasi-inspirasi kreatif sebagai “vitamin” yang dapat memacu kita untuk senantiasa berpikir positif. Tentu saja, inspirasi pun terkadang tidak datang begitu saja. Ada upaya-upaya yang harus kita lakukan agar inspirasi-inspirasi segar masuk ke dalam pikiran kita dan membuahkan ide-ide brilian. Proses pencarian inilah yang disebut dengan proses berpikir kreatif. Proses berpikir yang menjadi katalisator dalam menghasilkan ide-ide baru.
Setiap detik dalam hidup kita harus menjadi sarana untuk memperbaiki diri. Teliti setiap langkah kita dan adakan evaluasi untuk kemudian diperbaiki. Proses ini tidak bisa sekali jadi, tetapi membutuhkan kesinambungan dan dilakukan setiap saat.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !